Rabu, 26 Februari 2014

Laporan Hasil Geoprocessing

Oleh
Nurhidayat Ramadhan
(110401050034)


1. Latar Belakang
          
Sistem Informasi Geografi merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaaan yang memiliki kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan, pendigitalan, dsb. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan pada saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. Kemampuan tersebut menjadikan sistem informasi geografis berbeda dengan sistem informasi pada umumnya. Sistem informasi geografi merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial  atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Untuk melakukan pengolahan data dengan menggunakan sistem informasi geografi, maka diperlukan beberapa komponen penting, yaitu seperangkat komputer serta software yang mampu mengolah data berbasis sistem informasi geografi misalnya aplikasi Arc View, ArcGis, QuantumGIS, dsb. Dalam aplikasi tersebut terdapat fitur penunjang yang memungkinkan kita untuk melakukan proses manipulasi data infomasi geografis di permukaan bumi, salah satu fitur tersebut ialah Geoprocessing yang terdapat pada aplikasi Arc View. Geoprocessing merupakan sekumpulan fungsi yang berfungsi untuk melakukan operasi dengan didasarkan dari lokasi geografis layer-layer input. Terdapat beberapa fungsi dalam geoprocessing yaitu, Dissolve, Merge, Clip, Intersect, Union dan Assign Data. Fungsi-fungsi geoprocessing ini sering juga digunakan sebagai pelengkap dari fungsi buffer.

2. Tujuan

Penyusunan laporan ini bertujuan untuk Agar mahasiswa dapat memahami konsep geoprocessing dan mampu melakukan proses geoprocessing dengan menggunakan aplikasi Arc View.


 3. Dasar Teori

SIG merupakan bagian dari kemajuan teknologi informasi. SIG merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan, data vegetasi, dsb (Nuckols. 2004).
SIG adalah kumpulan yang terorganisasi dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi. (Esri. 1990). Menurut Petrus Paryono, SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi dan menganalisis informasi geografi.

4. Metode
4.1 Alat dan Bahan
1. Seperangkat kompter (PC atau laptop);
2. Aplikasi Arc View yang sudah terinstall pada komputer (PC atau laptop);
3. Mouse;
4. Peta ( dalam laporan ini menggunakan Peta Mampang Pancoran dan Peta Pasar Minggu);
5. Buku Penunjang tentang Sistem Informasi Geografi.


4.2 Langkah Kerja
Hidupkan komputer anda, lakukan double klik pada Arc View Gis 3.3. Kemudian lakukan proses load data yang telah tersimpan sebelumnya. Pada contoh laporan ini data peta terdapat di data E.

Hidupkan komputer anda, lakukan double klik pada Arc View Gis 3.3. Kemudian lakukan proses load data yang telah tersimpan sebelumnya. Pada contoh laporan ini data peta terdapat di data E.

  
                                      

Pilih data yang akan dijadikan sebagai data untuk melakukan proses geoprocessing kemudian klik Ok. Dan akan muncul peta sebagai berikut 

                                    

Jika anda ingin mengganti tampilan warna pada peta, maka langkah yang harus anda lakukan adalah lakukan double klik pada gambar segiempat berwarna hijau yang terdapat pada theme sehingga muncul kotak dialog seperti ini :
                                      

Klik pada menu simbol, dan pilihlah warna sesuai dengan kriteria tertentu.
                                     
Klik apply untuk langkah selanjutnya, jika anda telah memberikan warna pada peta. Sehingga akan muncul kotak dialog sebagai berikut :


                                   

Pada contoh di bawah ini, warna yang dipilih untuk peta ialah biru. Pemberian warna bertujuan untuk memberikan informasi tentang gambaran lokasi lahan yang digunakan di wilayah yang terdapat pada peta.
                               

Klik apply untuk menakhiri proses tersebut, sehingga muncul kotak dialog sebagai berikut :

                       

Tutuplah menu legend editor sehingga akan tampil tampilan sebagai berikut :

                      
Setelah langkah tersebut dilakukan, maka kita dapat melakukan proses geoprocessing dengan cara klik menu View kemudian pilih Geoprocessing Wizard dan akan muncul kotak dialog sebagai berikut :
 
1. Dissolve
                       

Klik menu View kemudian pilih Geoprocessing Wizard lalu Pilih Dissolve feature based on an attribute (gambar atas). Langkah ini merupakan langkah awal dalam proses geoprocessing, yaitu Dissolve. Setelah itu klik Next. Kemudian akan muncul kotak dialog yang akan menyarankan anda untuk menyimpan file dissolve seperti gambar kotak dialog berikut :
                     



Klik menu View kemudian pilih Geoprocessing Wizard lalu Pilih Dissolve feature based on an attribute (gambar atas). Langkah ini merupakan langkah awal dalam proses geoprocessing, yaitu Dissolve. Setelah itu klik Next. Kemudian akan muncul kotak dialog yang akan menyarankan anda untuk menyimpan file dissolve seperti gambar kotak dialog berikut :




Simpanlah data pada lokasi penyimpanan data yang anda inginkan kemudian klik finish.
Kemudian untuk mengetahui data atribut yang terdapat pada peta hasil dissolve , langkah yang harus anda lakukan adalah mengklik menu Open theme table kemudian akan muncul kotak dialog sebagai berikut

2. Membuat merge
Klik menu Add Theme, sehingga akan muncul kotak dialog sebagai berikut.
Aktifkan fungsi‘Merge theme together’ pada kotak dialog GeoProcessing kemudian lanjutkan dengan mengklik ikon Next kemudian pilih Theme yang akan di Merge. Gunakan SHIFT pada tombol di keyboard untuk memilih theme lebih dari satu. Pilih dengan cara mengklik theme-theme yang akan di merge. Kemudian tentukan salah satu theme yang field-nya akan digunakan sebagai atribut dari theme baru tersebut. Isi output file-nya dan tentukan tempat penyimpanan file tersebut dengan mengklik ikon  Klik finish untuk mengakhiri proses tersebut.






Ketika anda memilih Merge themes together, maka akan muncul kotak dialog seperti gambar di bwah ini.

Lakukan pergantian nama peta dengan nama administrasi seperti yang terlihat pada gambar diatas. Kemudian simpanlah data yang merupakan data keluaran dari proses merge sesuai dengan keinginan anda. Kemudian klik finish. Dan akan tampil tampilan peta sebagai berikut



Untuk dapat mengetahui adanya data atribut maka kita harus melakukan pengecekan dengan cara klik Open theme tabel, maka akan tampil tampilan data atribut untuk wilayah Mampang Pancoran sebagai berikut

Setiap peta akan menunjukkan data atruibut yang berbeda. Untuk melakukan pengecekan data maka klik lah pada peta wilayah administrasi dan lakukan pengecekan data atribut peta tersebut.

3. Clip one theme
Kosongkan lembar kerja pada tampilan Arc View dengan cara tidak memberikan tanda centang pada peta sehingga akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini
 




Selanjutnya lakukan proses Clip one theme dengan cara klik menu View kemudian pilih Geoprocessing Wizard kemudian akan muncul kotak dialog sebagai berikut






Setelah memilih, klik next dan akan muncul kotak dialog sebagai berikut 


Lakukan proses penyimpanan sesuai dengan keinginan anda kemudian klik finish. Kemudian centang pada clip theme shp maka akan muncul tampilan sebagai berikut




Untuk melihat data atribut, klik open theme table dan akan muncul data sebagai berikut

4. Intersect
Untuk melakukan Intersect, pilihlah menu View pilih Geoprocessing Wizard sehingga akan tampil kotak dialog sebagai berikut


Pilih Intersect two themes, kemudian klik next. Langkah berikutnya akan tampil kotak dialog sebagai berikut 


Selanjutnya lakukan pergantian nama pada kolom select an overlay theme seperti gambar di bawah ini



Selanjutnya akan muncul kotak dialog yang mengharuskan anda untuk menyimpan data hasil dari proses tersebut. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini 


Selanjutnya klik Ok, kemudian akan muncul kotak dialog dan klik finish untuk mengakhiri proses tersebut. Ketika selesai melakukan langkah tersebut diatas maka akan muncul tampilan peta sebagai berikut





Buka menu Open theme table untuk melihat data atributnya seperti gambar di bawah ini



5. Union two themes
Untuk melakukan proses Union two theme, maka langkah yang harus dilakukan adalah klik View kemudian pilih Geoprocessing Wizard kemudian pilihlah Union two themes selanjutnya klik next. Perhatikan gambar di bawah ini
 




Gantilah nama data sesuai yang anda inginkan

Setelah itu akan muncul kotak dialog seperti gambar di bawah ini. Lakukan perubahan nama seperti yang ditunjukan pada gambar kemudian klik finish.

Dan akan muncul peta seperti ini
Untuk melihat data atribut maka klik menu Open theme table sehingga akan muncul kotak dialog sebagai berikut











 



5. Hasil
    (Terlampir)

6. Pembahasan


Geoprocessing ini merupakan tahapan dalan SIG yang tidak terdapat di sistem informasi
lainnya. Hal yang menarik sekaligus menjadi tantangan, karena hampir 60-70% kegiatan SIG terfokus pada entry data dan di sisi yang lain sharing data kurang berjalan sempurna, banyak kegiatan SIG yang pada akhirnya belum mengaplikasikan geoprocessing ini, SIG akhirnya banyak digunakan sebagai alat pemetaan.
Proses tumpang susun atau overlay peta sangat berguna untuk menganalisa suatu wilayah.
1.  Dissolve
Operasi ini berfungsi untuk menggabungkan poligon berdasarkan kesamaan nilai atributnya. Dalam melakukan dissolve perlu adanya ketelatenan dan konsentrasi , dimana dissolve ini  sebagai awal dalam proses geoprocessing sehingga ketika mahasiswa melakukan geoprocessing.



b. Merge.
            Merge atau administrasi ini dilalukan tahap kedua setelah dissolve, Fungsi dari operasi ini adalah untuk menggabungkan dua theme atau lebih yang bersebelahan dan memiliki karakter sama. Mahasiswa mampu memiliki dasar kaidah kartografi dan pemahaman tentang geoprocessing sehingga mampu menentukan karakteristik peta antara peta mampang pacoran, pasar minggu, dan landuse. Kesulitan pada mahasiswa dalam melakukan merge adalah perintah untuk merubah merge ke administrasi ketika menyimpanny,  sehinnga administrasi tetap merge dan apabila diubah dipaksaan  maka akan eror. Mahasiswa menyesiasati denga tidak merubah agar tetap melakukan geoprocessing. Hasil akhir yaitu bias dilihat dari perubahan peta yang digabungkan.
c. Clip
Operasi Clip ini digunakan untuk memotong sebuah theme yang bertipe titik, garis atau poligon dengan mengambil bagian dalam dan membuang bagian luarnya dengan bantuan sebuah theme poligon lain. Mahasiswa dituntut untuk lebih konsentrasi dimana harus paham terkait dengan pasangan yang dimaksukkan pada kotak dialog setelah memilih clip dan kemudian masuk ke add theme, pasangan itu ialah antara landuse dengan mampang_pancoran.shp. kebanyakan mahasiswa kebingungan terkait dengan pasangan tersebut sehingga terdapat kesalahan pada proses geoprocessing clip. Sehingga perlu memperhatikan dan memahami penjelasan dari dosen pengajar. Apabila terdapat keeroran maka diharapkan mengulang prosesnya.
d.Intersect.
Proses ini digunakan untuk menggabungkan dua buah data spasial. Proses ini juga memerlukan tingkat konsentrasi bagi mahasiswa karna geoprocessing hampir mengulang kegiatan yang sama nanum bedannya mau digimanakan peta tersebut mau clip, atau merge sehingga tidak lepas dari pasangan add theme pada kotak dialog geoprocessing pada tahap next setelah katogeri Intersect dipilih., yaitu dengan add theme antara landuse dengan mampang pancoran.shp.hasil akhir pada spasial yang digabungkan antara landsuse dengan mampang pancoran sehinnga atributnya menjadi 24.
e. Union.
Penggunaan union ini dilakukan untuk menghasilkan poligon baru dengan
bentuk dan atribut dari dua buah poligon. Pada proses ini biasa mahasiswa sudah bias paham karna beberapa kali sudah diulang hal yang sama hanya berbeda pada perintah yaitu dengan memilih union.hasih akhir biasa bias dilihat dari kenampkan dari polygon yang telah di geoprocessing pada peta clip. Peta yang sudah di clip biasa lebih variatif pada kenampakan petanya karena menggabungkan dua polygon antara landuse dengan administrasi.shp.

7. Kesimpulan
            Praktek sig aplikasi III diharapkan mahasiswa bias melakukan geprocessingg sehingga diharapkan konsentrasi dan ketelatenan dalam mengelolah bahan prektek dengan menggunakan arc view. Mahasiswa haruz paham kaidah kartografi sehingga mampu melakukan geoprocessing yang ada beberapa kaidah yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang tidak lepas dari kajian kartografi yaitu Dissolve, Merge, Clip, Intersect, Union, dan Assign Data.

8. Daftar pustaka
Silalahi Christian.2011.Laporan-Praktikum-Sig-Modul ( online )
Rahaman.2012. Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis Geoprocessing. (online)

  9. Lampiran

a. Peta hasil Dissolve
  b. Peta hasil Merge
c. Peta hasil Clip
d. Peta hasil Intersect
e. Peta hasil Union




Tidak ada komentar:

Posting Komentar