Rabu, 26 Februari 2014

Sekedar Bercerita

Alkisah hiduplah seorang pria miskin bernama Mail di sebuah desa. Mail ialah salah seorang pemuda pekerja keras di desanya. Ia jatuh cinta dengan seorang gadis kaya di desa itu. Gadis tersebut bernama Sri. Sri memiliki paras yang cantik dan bertempat tinggal di desa yang sama dengan desa tempat tinggal Mail. Namun, paras Sri yang cantik tidak disertai dengan akhlak yang berbudi. Selain terkenal dengan kecantikannya, Sri juga terkenal dengan sifatnya yang sombong dan sering memandang rendah orang-orang yang berada di sekitarnya termasuk si Mail. Namun, Mail tetap menyimpan cintanya untuk Sri karena Mail yakin pada suatu saat nanti Sri akan menjadi seorang gadis yang berbudi. Suatu hari Mail melakukan pertemuan dengan Sri. Ia ingin mengungkapkan perasaan cintanya kepada Sri. Namun,  Sri menjawab dengan jawaban yang sangat menyakitkan "Kamu pikir kamu siapa ? berani-beraninya mengungkapkan cinta padaku. Kamu bukan tipe ku. Asal kamu tau, penghasilan mu selama sebulan belum setara dengan harga parfum ku. Sebaiknya kamu berikan cinta mu kepada gadis yang setara dengan penghasilan mu".

Mendengar pernyataan dari Sri, Mail merasa sedih dan bertekad untuk marantau ke kota dan tetap menyimpan cintanya untuk Sri. Mail yakin kalau suatu ketika ia akan hidup bersama dengan Sri.

15 Tahun berlalu, Sri telah berumah tangga. Ia dinikahi oleh seorang manager perusahaan besar di ibukota propinsi. Karena memiliki seorang suami yang kaya dan berkecukupan, sifat Sri semakin sombong. Ia selalu menyombongkan diri dengan kekayaan yang dimilikinya. Suatu malam ia diajak suaminya untuk menghadiri acara peresmian kantor cabang dari perusahaan tempat suaminya bekerja.

Ketika itu, Sri bertemu dengan Mail. Ia menyapa mail dan mengajak mail untuk berbincang-bincang.

"Mail, kamu tau gak, sekarang aku dah jadi orang kaya. Suami ku bekerja di perusahaan ini dan jabatannya adalah sebagai manager perusahaan. Gaji suami ku sebulan berkisar 80 juta. Oh iya, kalau boleh tau, ngapain kamu berada disini ? Kamu kerja apa sekarang ? Karyawan di perusahaan ini ? Atau kamu cuma menjadi OB di perusahaan ini ? Malang benar nasib Mu".

Belum sempat Mail menjawab pertanyaan Sri tiba-tiba datanglah suami Sri sambil membawakan dua gelas minuman. "Oh, Pak Mail sejak kapan anda disini ? sejak tadi saya mencari bapak lho ! perkenalkan pak, ini istri saya Sri. Sri, kenalkan ini Bosnya mas. Pemilik perusahaan ini. beliau masih jomblo lho. masih menunggu cinta sejatinya yang ada di desa. bukan begitu pak Mail ? ". Mail hanya tersenyum mendengar celoteh bawahannya yang sekarang telah menjadi suami Sri. Seorang gadis yang sangat dicintainya ketika ia masih berada di desa. Mendengar cerita dari suaminya, Sri tak bisa menahan air matanya. Ia menangis dan menyesali semua perbuatan buruknya yang telah ia lakukan terhadap Mail. Dan pada akhirnya Mail harus melupakan seorang gadis yang selalu dicintainya karena gadis itu telah menjadi istri dari sahabatnya sendiri.


Itulah sepenggal cerita yang dapat dijadikan pelajaran buat kita semua agar kita bisa menghargai orang lain yang mungkin belum memiliki keberuntungan seperti kita. Karena kita tak akan bisa mengetahui kehidupan seseorang di masa yang akan datang. Mungkin di masa yang akan datang ia bisa menjadi orang yang lebih beruntung jika dibandingkan dengan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar